Filtrasi Plate and Frame
Disusun Oleh : Yuni Nurhayati
Proses filtrasi merupakan suatu metode pemisahan
partikel padatan tersuspensi dalam sebuah campuran tertentu dengan melewatkan
campuran tersebut pada suatu medium filter yang memiliki pori-pori dengan
ukuran tertentu. Proses pemisahan dengan filtrasi dapat dilakukan karena
memiliki driving force yaitu perbedaan tekanan antara tekanan di dalam tangki
dengan tekanan ruangan. Perbedaan tekanan ini akan mendorong campuran tersebut
melewati lapisan medium filter sehingga padatannya akan tertahan pada medium
filter. Pelaksanaan praktikum filtrasi ini bertujuan untuk menentukan besarnya
tahanan bahan jeans dan katun sebagai medium penyaring, menentukan tahanan
spesifik cake, dan menentukan parameter uji t-test antara tahanan medium jeans
dan katun.
Percobaan filtrasi ini dilaksanakan dengan menggunakan
alat filtrasi tipe plate and frame filter press. Slurry berupa campuran CaCO3
dan air dengan konsentrasi sebesar 2% berat CaCO3 dengan perbedaan tekanan sebesar
2 psi. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan dua jenis medium filter, yaitu
bahan jeans dan katun. Masing-masing variasi dilakukan sebanyak tiga kali
(triplo) sehingga percobaan ini secara keseluruhan dilakukan dengan 6 run.
Variabel yang diukur selama proses adalah waktu penampungan akumulasi filtrat
yang diukur setiap penampungan 500 ml filtrat sampai kecepatan akumulasi
filtrat relatif konstan dan massa cake baik pada keadaan basah, maupun kering.
Hasil dari percobaan ini adalah nilai tahanan spesifik
cake (α) dan nilai tahanan medium penyaring, baik jeans maupun katun (Rm).
Tahanan bahan jeans ternyata lebih besar daripada bahan katun. Nilai tahanan
rata-rata bahan jeans adalah sebesar 1,376 x1010 m-1, sedangkan bahan katun
sebesar 1,099 x1010 m-1. Hasil uji t-test membuktikan nilai hambatan bahan
jeans dan katun berbeda secara bermakna.
Plate
and frame filter press jenis ini yang diaplikasikan di Industri umumnya terdiri atas tujuh
bagian medium filter dari logam yang saling menutupi secara renggang dan tempat
yang cukup untuk menampung cake sampai filtrasi selesai. Tipe lain
memiliki pelat yang saling sejajar sehingga dapat digunakan dengan medium
filter berupa penyaring kertas atau kain secara terpisah dari alat utama.
Medium filter dapat dimasukkan pada peralatan filtrasi dengan membuka frame yaitu
tempat cake terbentuk. Tipe peralatan filtrasi jenis ini digunakan jika cake
yang akan terbentuk relatif kering. Alat ini tidak dapat digunakan untuk
bahan-bahan yang beracun dan berbahaya.
Alat
ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan. Alat
ini dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang
terletak pada tiap sisi platenya. Plate and frame filter digunakan untuk
memisahkan padatan cairan dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan
menahan padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam
suspensi relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
1. Open
Delivery Filter press
Saluran
untuk slurry dan wash (pencuci) melalui satu saluran masuk dan tiap
plate untuk saluran cairannya.
2. Closed
Delivery Filter Press
Memiliki
beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurry masuk
melalui lubang saluran masuk. Filter clothterletak di setiap sisi frame.
Tekanan diberikan terhadap slurry agar melewati filter cloth untuk dapat
masuk ke dalam plate and frame filter kemudian keluar melalui lubang plate
sebagai filtrat. Padatan akan terakumulasi atau tertinggal dan menempel
pada cloth. Setelah beberapa lama maka ruang antara plate akan
tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan umpan akan berhenti mengalir.
Jika hal ini terjadi maka cloth harus segera dicuci. Pencucian ini
dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke dalam plate dan keluar melalui frame. Hal ini merupakan
kebaikan dari proses filtrasi (Closed delivery). Berdasarkan
kompresibilitasnya cake (slurry yang menempel pada cloth) dibagi
menjadi dua, yakni :
a. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila
mengalami tekanan sehingga ruang kosong dalam cake semakin kecil
akibatnya proses penahan semakin besar dan proses filtrasi semakin sulit.
b. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi
perubahan tekanan. Pada kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada. Tetapi
tekanan yang digunakan kecil maka cake dapat dianggap incompressible
cake. Untuk proses filtrasi umumnya terjadi pada beda tekanan tetap. Jika medium
filter primer telah dilapisi cake dan filtrat telah jenuh maka
tekanan akan bertambah sampai maksimum. Diperlukan waktu yang optimum untuk melakukan
satu kali siklus. Waktu filtrasi optimum adalah waktu filtrasi yang diperlukan
agar jumlah volume filtrat per satuan waktu maksimum, dalam filtrasi yang disebut
waktu siklus adalah waktu keseluruhan yang diperlukan untuk melakukan proses
filtrasi.
Pencucian/Washing
Optimasi
jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry ditambahkan zat warna
yang mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan padatannya,
sehingga mudah dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam air cucian
yang keluar dari filter dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh operasi
pencucian dilakukan. Pencucian dihentikan jika kadar warna dalam air cucian
sudah mulai konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai volume optimum.
MESIN PRES BERSARINGAN (FILTER PRESS). Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set
plat yang didesain untuk menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang
didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring
seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan
tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan
padatan kue basah dibelakangnya.
Setelah merangkai mesin pres, lumpur dimasukkan dengan
pompa atau tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm. Filtrasi dilanjutkan
sampai cairan tidak lagi muncul pada keluaran atau tekanan filtrasi secara
tiba-tiba meningkat. Hal ini terjadi ketika bingkai penuh padatan atau tidak
ada lumpur lagi yang dapat masuk. Jika hal demikian terjadi, mesin pres dapat
dikatakan mengalami kemacetan (jammed). Cairan pencuci mungkin dapat
digunakan untuk membersihkan pengotor yang larut dari padatan., setelah itu kue
dapat ditiup dengan kukus (steam) atau udara untuk membersihkan cairan
yang tersisa. Mesin pres kemudian dibuka, dan padatan kue dihilangkan dari
medium penyaring dan dipindahkan ke konveyor atau tempat penampungan. Dalam
banyak mesin pres, operasi tersebut dilakukan secara otomatis.
Pencucian secara teliti mesin pres bersaringan dapat
memakan waktu beberapa jam, untuk cairan pencuci cenderung mengikuti jalur
termudah dan melintasi secara tegang kumpulan kue. Jika ada bagian kue yang
kurang padat, maka umumnya cairan pencuci tidak efektif. Jika pencucian lebih
baik dilakukan secara berlebihan, akan lebih baik untuk mengalirkan kembali
lumpur melalui kue-kue yang sebagian telah tercuci, secara bersama dengan
cairan pencuci dalam jumlah yang lebih besar dan menyaring kembali. Atau juag
menggunakan penyaring bercangkang dan berdaun, yang menjanjikan pencucian lebih
baik daripada cetakan plat dan bingkai.
Filter
tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain
dengan arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara
bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada
beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang paling
sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada
pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan
(pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk
membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran
terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman
tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di
tengah.
Umpan
suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok
kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke
bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan
pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju
ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke
keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh
lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang
didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran
atau melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat,
memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan
dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat.
Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk
suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya
disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke
cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada kedua sisi.
Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan,
pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam
lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan
memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan sebuah
siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian
dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran bawah
melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat. Pencucian
sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan yang sama
seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing”
membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan pencuci
(satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara
bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai seperti sebelumnya. Pencucian
memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada bingkai di kedua sisi pelat,
meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol). Metode ini
memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan
pencuci.
Semua
tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok
kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan
dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat
dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan
atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun). Filtrat
meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake.
Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di
antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran kanan bawah
pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran pada filtrat pada
keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan
pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat berharga
dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan
bingkai untuk banyak operasi berskala besar.
Sumber :
Labtek OTK Ivan-Agung B.90.2.02 TK ITB-2010
http://ivanhadinata.blogspot.com/2010/12/filtrasi-plate-and-frame.html diakses tanggal 12 Februari 2013 pukul 09.15
http://himateka-ftumj.tripod.com/Filtrasi.htm diakses tanggal 12 Februari 2013 pukul 09.15
YUNI NURHAYATI 12928/ 30/ XIII KI
cantumkan sumber pustaka yang dibaca dan menjadi sumber. rapikan tan tambahkan tabel, animasi, video, atau link yang relevan
ReplyDelete