Oleh : AFRIANI LESTARI / 12898 / 01
1.
Pengertian Filtrasi
Filtrasi
adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan.
Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan
sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa
cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan,
atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari
limbah cair sebelum dibuang. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa
pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan,
kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa
atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring
beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan.
Hal
yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ;
gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter
membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam
suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat
yang melewati balok dan media tersebut.
Filtrasi
biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik
dengan cara batch maupun kontinyu.
a)
Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi
digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam
cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil
saringan disebut filtrat.
Gambar 1. Filtrasi skala laboratorium
b)
Filtrasi Skala Industri
Sebelum
peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak
berfungsi secara optimum. Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya
perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. penyaringan dilakukan agar dapat beroperasi
pada:
1) Tekanan
di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring
2) Tekanan
operasi pada bagian atas media penyaring
3) Dan
vakum pada bagian bawah
Tekanan
di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam
suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada
saringan (screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar seperti
pasir.
Penyaring
gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan
penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah
sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu,
tergantung apakah buangan dari padatan tersaring terus-menerus (steady)
atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu,
aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara
periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi. Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
2.
Klasifikasi penyaringan
Dalam
beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium penyaring
yang baik.
Berdasarkan
gaya pendorong aliran, penyaringan dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
a)
Penyaring gaya berat (gravity
filters)
gravitasi
adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara
memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan
ketinggian lokasi sumber dengan lokasi reservoir
b)
Penyaring tekanan (Pressure filters)
Suatu mesin pres bersaringan berisi
satu set plat yang didesain untuk menyediakan serangkaian ruang atau
kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi
medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen
dengan tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan,
meninggalkan padatan kue basah dibelakangnya.
c)
Penyaring vakum (Vacuum filters)
Padatan
yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan penyaringan
berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang memiliki dinding
bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring seperti kanvas
atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya sentrifugal memaksa cairan
melewati medium penyaring, meninggalkan padatannya. Jika umpan yang masuk
keranjang dihentikan dan padatan kue diputar untuk waktu yang singkat,
kebanyakan cairan residu di dalam kue mengalirkan partikel sehingga padatan
lebih kering daripada hal yang sama untuk mesin pres bersaringan (filter press)
atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material yang tersaring harus
dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas, pemakaian penyaring ini dapat
dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.
Berdasarkan operasinya dibagi menjadi :
1. Cara batch (bertahap )
2. Cara continue (berkesinambungan)
Tipe-tipe penyaring :
a)
Penyaring pasir (sand filter) :
b)
Penyaring tabung ( tubular / candle
filter )
c)
Penyaring – Teromol
§ Oliver ( Rotary drum )
§
Topfeed ( Dorco )
d)
Penyaring Sabuk mendatar (horizontal
belt filter)
e) Filter
Gravitasi (Gravity Filter)
- Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.
- Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.
- Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
- Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal
yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan
materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
f) Filter
Pelat dan Bingkai
Filter
tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan
arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan
sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada
beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang paling
sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada
pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan
(pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk
membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran
terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman
tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di
tengah.
Umpan
suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok kanan
atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai
menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada
proses penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju
ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke
keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh
lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang
didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran
atau melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat,
memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan
dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat.
Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk
suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya
disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke
cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada kedua sisi.
Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan,
pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam
lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi
dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan
sebuah siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian
dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran bawah
melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian
sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan yang sama
seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing”
membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan pencuci
(satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara
bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai seperti sebelumnya. Pencucian
memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada bingkai di kedua sisi pelat,
meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol). Metode ini
memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan
pencuci.
Semuam
tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok
kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan
dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat
dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan
atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun). Filtrat
meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake.
Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di
antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran kanan bawah
pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran pada filtrat pada
keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan
pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat berharga
dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan
bingkai untuk banyak operasi berskala besar.
Gambar Filter Plat
g) Batch
Leaf Filter
Filter
daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan
pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan
pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut
dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter
daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake
lebih seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran
masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang
dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat
tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan
terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan
yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang
lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari
pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau
filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan
didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan. Tekanan
udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih.
Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter
kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara
berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci
dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada kelebihan slurry
dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.
Contoh
: pembuatan Mg dari air laut
h) Filter
Press
Suatu
mesin pres bersaringan berisi satu set
plat yang didesain untuk menyediakan serangkaian
ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium
penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan melalui kanvas
dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan
padatan dibelakangnya. Plat dari suatu mesin
pres bersaringan dapat berbentuk persegi atau
lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen
padatan dibentuk dengan cetakan plat berbahan
polipropelina. Dalam desain lain, kompertemen
tersebut dibentuk di dalam cetakan plat
berbingkai (plate-and-frame press), yang didalamnya
terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah.
Pengoperasiannya sebagai berikut :
- Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar skrup hidrolik.
- Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
- Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
- Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
- Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
- Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan keluar dari mesin press.
- Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Gambar Filter Press
Penyaring berfungsi menahan dan
menyangga partikel padatan . syarat penyaring yang baik :
- secara mekanis kuat
- tahan korosi ( terhadap cairan
yang ditangani )
- memberikan tahanan yang kecil
terhadap aliran ( porosity besar )
Peralatan filtrasi harus dirawat secara
kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih panjang. Langkah-langkah
perawatan sebagai berikut :
- Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
- Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau partikel.
- Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
·
Filtrasi
banyak dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen dan pengotor
pada air suntik injeksi dan obat‐obat injeksi, dan membersihkan sirup
dari kotoran yang ada pada gula dan untuk memurnikan bahan-bahan obat dari
partikel dan bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat menjamin hasil akhir
dari suatu produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat yang ditentukan.
·
Dalam
era globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk dapat bersaing
dengan industri farmasi baik dalam maupun luar negeri untuk menciptakan obat
yang bermutu bagi masyarakat,karena itu diperlukan pedoman bagi industri
farmasi untuk dapat menghasilkan produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik).
·
Cara
Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu obat yang baik dan memenuhi
criteria yang telah ditentukan. Misalnya untuk sediaan tertentu seperti obat
tetes mata harus memenuhi syarat bebas dari partikel asing karena dapat
mengiritasi mata, karena itu pembuatannya mutlak membutuhkan proses penyaringan
(filtrasi).
·
Selain
itu dalam teknologi farmasi penyaringan (filtrasi) juga banyak dimanfaatkan
untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat
kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi
dan obat‐obat injeksi, dan membersihkan sirup
dari kotoran yang ada pada gula dan untuk memurnikan bahan-bahan obat dari
partikel dan bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat menjamin hasil akhir
dari suatu produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.1995.farmakope
Indonesia edisi IV.Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta
Anonym.2001.Pedoman
Cara Pembuatan Obat Yang Baik.BPOM,Jakarta
Anonym.2001.Petunjuk
Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang Baik.BPOM,Jakarta
Gandjar, et
al.,.2007.Kimia Farmasi Analisis.Pustaka Pelajar,Yogyakarta
Huisman,
L. 1975. Slow Sand Filter. Netherlands: Delft University of
Technology.
Kertiasa,Nyoman.2006.Laboratorium
Sekolah & Pengelolaannya.Pudak Scientific,Bandung.
Voight,R.1994.Buku
Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi Kelima.Penerbit Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/filtrasi-dan-aplikasinya-dalam-industri/
sama skali gak ada gambar... ( ???? )
ReplyDeletememangnya ini " Media audio "...????
hadeuuhhh.....
Gambar itu penting sodara....???