Oleh : Yulio Adhiatma / 12927
A. Limbah udara
Merupakan salah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh
industri pertambangan. Limbah tersebut dihasilkan sebagai emisi atmosferik dari
industri tersebut. Jenis komponen yang termasuk ke dalam emisi tersebut di
antaranya adalah sebagai berikut :
a)
Debu/partikulat
Gas yang
diproduksi oleh proses pembakaran, seperti CO, CO2, NOx, SO2m Gas alam,
seperti metan, yang banyak dihasilkan pertambangan batu bara dan sedikit
pertambangan logam Coolants, seperti CFCs, yang berasal dari
air-conditioners Dari sejumlah komponen tersebut, emisi debu/partikulat
memiliki porsi terbesar dalam kandungan limbah udara kegiatan pertambangan.
Debu, pada
khususnya, memiliki ukuran partikel 1-10000 mikrometer. Debu tersebut
dihasilkan dari aktivitas mekanik pertambangan, seperti pemecahan atau
penggerusan batuan, peledakan area tambang, maupun penanganan massa hasil
pertambangan. Pada umumnya, sumber utama dari limbah udara tersebut adalah
akses pertambangan yang tak diaspal, aktivitas penggalian, pembuangan, operasi
sabuk conveyer, serta pembukaan lahan pertambangan.
Adapun
penanganan debu tersebut dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap awal dan
akhir, berdasarkan besar partikel debu yang dipisahkan. Tahap awal dikhususkan
menangani partikel debu yang berukuran cukup besar berskala milimeter. Alat
yang sering digunakan untuk menangani debu pada tahap awal adalah settling
chamber (ruang pengendapan) dan siklon.
B. Alat – alat yang digunakan dalam
filtrasi limbah udara yang berupa debu partikulat ,antara lain :
a)
Settling
chamber
Alat ini
merupakan teknologi penanganan debu yang telah diterapkan sejak lama. Prinsip
dari alat ini adalah pengendapan berdasarkan gaya gravitasi. Alat ini terdiri
dari sebuah chamber (kamar/ruang) besar yang terintegrasi dalam aliran pipa gas
pertambangan yang mengandung partikel debu yang akan dipisahkan. Keberadaan
ruang tersebut akan mengurangi kecepatan gas yang melewatinya sehingga partikel
debu yang cukup besar akan terendapkan di dasar chamber tersebut. Partikel debu
yang dapat dipisahkan oleh alat ini berukuran lebih besar dari 60 mm.
Alat
inipun kemudian difungsikan sebagai pembersih awal (preliminary cleaners) gas
dari sistem penanganan debu yang ada. Alat ini dapat dipasang sejumlah tray
pada tiap sisi chamber untuk mempersingkat waktu pengendapan partikel debu yang
akan dipisahkan sehingga efisiensi pemisahan dan pengumpulan debu menjadi lebih
besar. Settling chamber ini memiliki biaya instalasi dan operasi yang murah,
namun juga memiliki efisiensi pengumpulan debu overall yang cukup rendah.
Berikut ini adalah skema operasi settling chamber yang pada umumnya digunakan
oleh industri pertambangan.
b)
Cyclone
(siklon)
Alat
ini menggunakan gaya sentrifugal sebagai driving force pemisahan debu dari gas
yang akan dihasilkan kegiatan pertambangan. Alat ini memiliki biaya instalasi
dan operasi yang rendah, serta memiliki dimensi yang relatif kecil untuk mendukung
efisiensinya. Keuntungan tersebut membuat siklon banyak digunakan industri
pertambangan untuk mengumpulkan partikel debu yang akan menimbulkan pencemaran
udara.
Siklon
yang berdiameter kecil akan memberikan gaya sentrifugal sampai 2500 kali dibandingkan
dengan gaya gravitasi pada settling chamber. Efisiensi siklon dapat
ditingkatkan dengan pengurangan diameter, penambahan panjang siklon, dan
penambahan rasio siklon terhadap diameter keluaran gas. Contoh industri yang
menggunakan siklon ini adalah Ampol Lytton, industri petroleum refinery di
Brisbane, Queensland, dan Alcoa, industri refinery bauksit di Kwinana, Western
Australia.
Selanjutnya,
partikel debu berukuran lebih kecil dan tidak dapat dipisahkan pada tahap awal
akan ditangani pada tahap akhir. Tahap ini dapat menangani partikel debu
berukuran diameter kurang dari 5 mm. Alat atau metode yang pada umumnya
digunakan pada tahap ini adalah electrostatic precipitator, fabric filter
(bag-house), dan wet collector (scrubber).
Berikut
ini adalah penjelasan mengenai metode tersebut.
1.
Electrostatic precipitation
Alat ini
memiliki teknik pemisahan partikel padat dan tetesan kecil cairan dari gas
terpolusi yang paling efisien. Gas yang mengandung partikel debu dilewatkan
melalui daerah yang dialiri listrik bertegangan 50.000 Volt antara dua
elektroda dengan polaritas berlawanan. Efesiensi alat ini dipengaruhi oleh laju
alir gas yang melalui sistem elekroda, temperatur gas, konsentrasi debu, dan
ukuran partikel. Alat ini mampu memisahkan partikel berdiameter di bawah 10 nm
dengan efisiensi mencapai 99,5%.
Walaupun
biaya instalasi dan pemeliharaan alat ini cukup mahal, namun biaya operasinya
murah karena menggunakan konsumsi energi yang rendah. Rasio kebutuhan energi
untuk electrostatic precipitator mendekati 50% apabila dibandingkan dengan
sistem wet scrubbing dan 25% apabila dibandingkan dengan sistem bag filter.
Electrostatic precipitation ini digunakan di pertambangan emas Kalgoorlie
Consolidated, Australia Barat (gas mengalir melalui electrostatic precipitation
sebelum dilepaskan ke atmosfer), di pabrik refinery alumina Alcoa di Kwinana,
Australia Barat, dan sejumlah daerah internasional lainnya. Prinsip pemisahan
alat ini dapat digambarkan sebagai berikut.
c)
Fabric
filters
Alat ini
sering digunakan sebagai unit tahap akhir filtrasi partikel debu. Lapisan kain
atau tenun yang digunakan pada alat ini berfungsi untuk menahan partikel debu
yang masih terkandung didalam gas. Walaupun memiliki efisiensi cukup tinggi,
alat ini memiliki beberapa kekurangan, di antaranya dapat menyebabkan
terjadinya penurunan tekanan gas yang melewati medium filtrasi ini dan
terbentuknya lapisan partikel debu di permukaan filter yang akan mempengaruhi
proses filtrasi akibat sifat bahan filter tersebut.
d)
Wet
collector (scrubber)
Venturi
Scrubber menghilangkan partikel debu dan kontaminan gas tertentu dari gas
aliran dengan memaksanya melewati aliran cair, menghasilkan cairan yang
teratomisasi. Tinggi kecepatan diferensial di antara gas kotor dan cairan
droplets menyebabkan partikel bertumbukan, kemudian akan berkelompok untuk
membentuk tetesan yang lebih besar. Terakhir, tetesan cair tersebut dilemparkan
pada dinding alat pemisah dan gas bersih pun dikeluarkan melalui puncak
scrubber. Sebelum gas kotor dilepaskan ke dalam scrubber, suhu harus
direndahkan di bawah 1000C, dan gas bersih harus dipanaskan kembali sebelum
dikeluarkan .
Air
dipompakan kembali melewati sistem ketika scrubber tidak mampu lagi menahan
partikel debu dan bahan yang terlarut. Proses ini beroperasi dengan efisiensi
85% untuk pemidahan sulfur dioksida (SO2), 30% untuk pe Proses ini membedah
efisiensi sebanyak sekitar 85% untuk pemisahan dioksida belerang, 30% untuk
pemisahan nitrogen oksida (NO), dan 99% untuk pemisahan debu/partikulat. Skema
operasi alat ini ditunjukkan dalam gambar berikut.
Sejauh
ini, teknologi untuk mengontrol pencemaran sebagian besar didesain unuk
memisahkan partikel debu dari emisi gas. Pemisahan polutan gas yang lain pun
penting dilakukan dengan teknologi yang spesifik. Misalnya pada pemisahan
sulfur oksida (SO2), injeksi batu kapur sangat umum digunakan. Proses tersebut
dilakukan di mana batu kapur digiling dengan batubara dan dimasukkan ke dalam
tungku perapian. Gas polutan dipanaskan terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam
tungku perapian, dimana batu kapur akan bereaksi dengan belerang dioksida (SO2)
dan oksigen (O2)untuk menghasilkan kalsium sulfat (CaSO4 atau gips).
Proses ini
dapat memisahkan sekitar 20-30% sulfur oksida. Senyawa sulfat, abu terbang, dan
kapur yang tidak bereaksi mengalir melalui pre-heater sebelum memasuki wet
scrubber, agar senyawa tersebut dapat mengalami kontak dengan air. Efisiensi
pemisahan yang dapat tercapai adalah sebesar 80% untuk SO2 dan 98% untuk zat
partikulat.
Sumber
:
temanya solid-liquid filtration dik. Buat karya jangan dari satu sumber saja, itu namanya menjiplak. Sumber harus ada dari buku yang dibaca sendiri. Tambahkan pula gambar dan keterangannya, tabel dan keterangannya, video yang sesuai, trus link yang relevan. Jangan sampai pemirsa melihat karyamu kemudian lebih suka melihat langsung sumbernya.
ReplyDeleteKeren gan share nya, ini sangat bermanfaat mengingat industri seharusnya bisa menaangani limbah nya dengan Filterasi yang bagus.
ReplyDeletenice share gan