PENGOLAHAN
AIR BERSIH
Oleh : Tri Wahyuni
Proses penjernihan/penyediaan air
bersih merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar
memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum. Tujuan dari kegiatan
pengolahan air minum adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan kekeruhan
2. Mengurangi bau, rasa dan warna
3. Menurunkan dan mematikan
mikroorganisme
4. Mengurangi kadar bahan-bahan
yang terlarut dalam air
5. Menurunkan kesadahan
6. Memperbaiki derajat keasaman
(pH)
Pengolahan air dapat dilakukan secara
individu maupun kolektif. Dengan berkembangnya penduduk dan teknologi di
perkotaan. Pengolahan air khusus dilakukan oleh perusahaan air minum (PAM).
Proses kimia pada pengolahan air minum diantaranya meliputi koagulasi, aerasi,
reduksi dan oksidasi. Semua proses kimia tersebut dapat dilakukan secara
sederhana ataupun dengan menggunakan teknik modern.
Pada dasarnya penjernihan air
dilakukan dengan salah satu dari 3 metode atau kombinasi dari 3 metode terebut,
ke 3 metode tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penjernihan air dengan metode
fisika
2.
Penjernihan air dengan metode kimia
3. Penjernihan air dengan metode
biologis
A.
Prinsip Dasar Penjernihan air dan penerapannya
sebagai teknologi tepat guna
Prinsip dasar
penjernihan air di pedesaan meliputi beberapa aspek yang harus sesui dengan
kondisi sebagai berikut:
1.
Bersifat tepat guna dan sesuai dengan kondisi, lingkungan fisik, maupun social
budaya masyarakat setempat.
2. Pengoperasiannya
mudah dan sederhana
3. Bahan-bahan yang
digunakan mudah dan sederhana
4. Bahan-bahan yang
digunakan berharga murah
5.
Bahan-bahan yang digunakan tersedia di lokasi dan mudah diperoleh
6.
Efektif, memiliki daya pembersih yang besar untuk memurnikan air
B.
PRINSIP PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE FISIKA
Prinsip penyaringan
(filtrasi)
Penyaringan merupakan
proses pemisahan antara padatan/koloid dengan cairan. Proses penyaringan bisa
merupakan proses wal (primary treatment) atau penyaringan dari proses
sebelumnya.
Apabila air olahan
mempunyai padatan dengan ukuran seragam, saringan yang digunakan adalah single
medium. Sebaiknya bila ukuran padatan beragam, digunakan saring dual
medium atau three medium. Penyaringan air olahan yang mengandung
padatan beragam dari ukuran besar sampai kecil/halus. Penyaringan dilakukan
dengan cara membuat saringan bertingkat, yaitu saringan kasar, saringan sedang
sampai saringan halus.
Untuk merancang system
penyaringan ini perlu penelitian terlebih dahulu terhadap beberapa factor
sebagai berikut:
1. Jenis limbah padat
(terapung atau tenggelam)
2. Ukuran padatan:
ukuran yang terkecil dan ukuran yang terbesar
3. Perbandingan
ukuran kotoran padatan besar dan kecil
4. Debit air olahan
yang akan diolah
Bentuk
dan jenis saringan bermacam-macam. Penyaringan bahan padatan kasar menggunakan
saringan berukuran 5 -20 mm, sedangkan padatan yang halus (hiperfiltrasi) dapat
menggunakan saringan yang lebih halus lagi. Saringan ini diusahakan mudah
diangkat dan dibersihkan.
Bahan
untuk penyaringan kasar dapat terbuat dari logam tahan karat seperti stainless
steel, kawat tembaga, batu kerikil, btu bara, karbon aktif. Penyaringan untuk
padatan yang halus dapat menggunakan kain polyester atau pasir.
Jenis saringan yang
biasa digunakan adalah saringan bergetar, barscreen racks, dan bak penyaringan
saringan pasir lambat. Jenis saringan yang banyak digunakan adalahsaringan bak
pasir dan batuan. Saringan pasir menggunakan batu kerikil dan pasir. Pasir yang
baik untuk penyaringan adalah pasir kuasa.
Jenis saringan
menurut konstruksinya dibedakan menjadi saringan miring, saringan pembawa,
saringan sentrifugal dan drum berputar.
Kecepatan penyaringan
dikelompokan menjadi tiga:
1. Single medium:
saringan untuk menyaring air yang mengandung padatan dengan ukuran seragam
2. Dual medium:
saringan untuk menyaring air limbah yang didominasi oleh dua ukuran padat
3. Three medium:
saringan untuk menyaring air limbah yang mengandung 3 ukuran padatan
Gambarnya seperti
dibawah ini:
Gambar 1. Tipe Penyaringan Pasir
Ukuran
filter dibagi menjadi:
1. Pasir sangat kasar
(very coarse sand) : 2 – 1 mm
2. Pasir kasar
(coarse sand) : 1 – 0,5 mm
3. Pasir sedang
(medium sand) : 0,5 – 0,25 mm
4. Pasir halus (fine
sand) : 0,25 – 0,1 mm
5. Pasir sangat halus
(very fine sand) : 0,1 – 0,05 mm
Sistem aliran air olahan
dalam system filtrasi terdiri dari beberapa macam.
Penentuan aliran ini
memperhatikan sifat dari limbah padat yang akan difiltrasi.
Sistem aliran
tersebut dibagi menjadi empat system, yaitu aliran horizontal, aliran
gravitasi, aliran dari
bawah ke atas dan aliran ganda.
Dirapikan neng, rata kanan rata kiri bullet dan numbering. Ditambah muatananya, dicantumkan referensinya, diberi video yang sesuai, diberi link ke situs yang relevan.
ReplyDelete