Peralatan
Proses Filtrasi Konvensional
Oleh : Rahmawati Dwi Utami / 12915 / 18
Peralatan
untuk proses filtrasi konvensional sangat bervariasi, dari conventional plate
and frame filter press sampai jenis rotary vacuum filters. Tipe plate and frame
filter press yang paling umum disajikan pada Gambar 1a. Plate and frame filter
press jenis ini yang diaplikasikan di Industri umumnya terdiri atas tujuh
bagian medium filter dari logam yang saling menutupi secara renggang dan tempat
yang cukup untuk menampung cake sampai filtrasi selesai. Tipe lain memiliki
pelat yang saling sejajar sehingga dapat digunakan dengan medium filter berupa
penyaring kertas atau kain secara
terpisah dari alat utama. Medium filter dapat dimasukkan pada peralatan
filtrasi dengan membuka frame yaitu tempat
cake terbentuk. Tipe peralatan filtrasi jenis ini digunakan jika cake yang
akan terbentuk relatif kering. Alat ini tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan
yang beracun dan berbahaya. Jenis ini dapat digunakan untuk mengolah bahan
aerosol ataupun yang berbahaya dan beracun. Peralatan-peralatan ini masih dalam
pengembangan yang serius, sehingga umumnya digunakan pada skala kecil terutama
pada laboratorium.
Jenis horizontal plate filter digunakan pada
operasi pemisahan skala kecil. Filtrasi terjadi hanya pada bagian atas setiap
pelat yaitu di bagian bawah cake, walaupun diterapkan operasi yang
terputus-putus, cake yang terbentuk akan terus terakumulasi pada filter. Struktur badan filter dapat dibongkar pasang untuk
dibersihkan. Filter medium pun ditambahkan di luar perangkat alat filtrasi yang
terlah terinstalasi sempurna. Variasi lain jenis ini adalah menerapkan
pengambilan cake dengan lubang kecil seperti valve yang difungsikan sebagai
pengendali ketebalan cake pada medium filter; atau variasi lain
berupa cake yang dapat diambil dengan memutar-mutar bagian
samping badan alat filtrasi.
Vertical leaf filter press, jenis ini hanya membutuhkan area yang sempit untuk menempatkannya, tetapi ruang
harus cukup tinggi untuk membongkar badan alat filtrasi yang tinggi tersebut
saat mengambil cake. Jenis ini memiliki
area filtrasi yang cukup luas per volumenya.
Tipe alat filtrasi
tubes on the candle. Alat ini tergantung pada tabung-tabung yang fungsinya mirip
tali penarik. Cake terbentuk pada bagian luar alat filtrasi itu dan filtrat
mengalir melalui cake yang terakumulasi menuju bagian atas untuk
dibuang. Peralatan ini dibersihkan dengan cara backwash.
Jenis lain adalah rotary vacuum filter. Jenis ini
paling banyak digunakan pada skala besar di industri kimia karena dapat
menangani padatan yang sulit difilter, dan banyak dilengkapi sarana otomatis
sehingga tenaga manual yang dibutuhkan tidak banyak. Desain rotary vacuum
filter juga sangat bervariasi. Filter ini dilengkapi drum yang terus berputar. Tekanan di luar drum adalah
tekanan atmosferik, tetapi di dalam drum mendekati vakum. Drum ini dimasukkan
ke dalam cairan yang mengandung suspensi padatan yang akan difilter, lalu drum
diputar dengan kecepatan rendah selama operasi. Cairan tertarik melewati filter
cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan akan tertinggal di permukaan luar
drum membentuk cake. Jika
cake akan diambil dari drum,
putaran drum dihentikan, drum dikeluarkan dari fasa cair, cake dicuci,
dikeringkan, dan kemudian diambil. Pengambilan padatan dari drum dilakukan
dengan sejenis pisau yang juga bermcam-macam jenis dan disainnya bergantung
jenis cake.
Filtrasi Cake
Medium filter pada filtrasi cake relatif tipis dibandingkan dengan filter
klarifikasi. Pada awal filtrasi sebagian partikel padat masuk ke dalam pori
medium dan tidak dapat bergerak lagi, tetapi segera setelah itu bahan terkumpul
lagi pada permukaan septum/medium penyaringnya. Setelah tahap awal yang
berlangsung beberapa menit tersebut zat padat
cake tersebut berfungsi sebagai medium filtrasi, bukan septum lagi.
Cake tersebut terakumulasi sampai
ketebalan tertentu pada permukaan dan sewaktuwaktu harus dibersihkan. Filter cake
biasanya bekerja dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer pada
bagian hulu atau vakum pada sisi hilir. Filter ini dapat beroperasi kontinu
dapat pula secara batch. Namun karena sulitnya mengeluarkan zat padat melawan
tekanan positif , umumnya filter diopersikan secara batch.
Medium Filter
Septum atau
medium penyaring pada setiap filter harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. harus
dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan filtrat yang cukup
jernih
2. tidak
mudah tersumbat
3. harus
tahan secara kimiawi dan kuat secara fisik dalam kondisi proses
4. harus
memungkinkan penumpukan cake dan pengeluaran cake secara total dan bersih
5. tidak mahal.
Dalam industri medium filter yang banyak dipakai
adalah kain kanvas. Masing-masing jenis kanvas dengan ketebalan dan pola
anyaman tertentu juga memiliki kegunaan tertentu. Untuk zat cair yang bersifat
korosi digunakan medium filter seperti kain wol, tenunan logam monel atau baja
tahan karat, tenunan gelas, atau kertas.
Kain sintesis seperti nilon, polipropilena, dacron juga tahan secara kimia.
Bahan Aditif untuk Proses Filtrasi
Zat padat
yang lembek atau sangat halus, yang membentuk cake yang rapat dan impermeabel
akan segera menyumbat medium filtrasi yang cukup halus untuk menahannya. Untuk
menyaring bahan padat seperti itu porositas cake harus ditingkatkan Bahan
Aditif untuk Proses Filtrasi. agar cairan tersebut dapat lewat dengan laju yang cukup. Hal ini dilakukan dengan
menambah bahan aditif filtrasi (filter aid) seeprti tanah diatom, silika,
perlit, selulosa kayu yang dimurnikan, atau bahan-bahan padat lain yang tidak
bereaksi. Penambahan itu dilakukan terhadap slurry umpan sebelum dilakukan filtrasi. Dalam
filter batch lapisan filter aid biasanya
tipis, sedangkan pada filter kontinu lapisan ini biasanya tebal dan bagian
atasnya terkikis bersama zat padat yang tertahan filter oleh pisau kikis,
sehingga menghasilkan permukaan filtrasi yang baru. Penggunaan lapisan
pendahuluan ini biasanya dapat mencegah tersumbatnya medium filter sehingga
dihasilkan filtrat yang jernih.
.Filter Batch Berdasarkan Tekanan
Filter
tekanan dapat memberikan perbedaan tekanan yang cukup besar melintas septum
sehingga menghasilkan filtrasi yang cukup cepat dengan zat cair viskos atau zat
padat halus. Filter tekanan yang umum adalah filter press dan shell-and-leaf
filter.
Filter Press
Filter ini
terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk memberi sederetan
kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut ditutup dengan
medium filter seperti kanvas.
Slurry umpan masuk ke dalam
masing-masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya lewat
melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat padat
basah di antara lempengan tersebut.
Lempengan
press yang digunakan ada yang
berbentuk bujur sangkar atau lingkaran,
ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan untuk zat
padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng, atau dalam
bentuk plate-and-frame. Pada desain
plate and frame ini, lempengan
berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti
dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in,
sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu didudukkan secara vertikal pada rak logam
dengan medium filter dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan
bantuan sekrup dan rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan
lempeng dan bingkai tersebut. Slurry
mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan
dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing
bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan
mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan
lempeng, sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah
filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki pendorong
pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi
zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini
terjadi bila bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat
masuk lagi. Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat
dialirkan untuk membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat
larut. Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa
zat cair tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya
dikeluarkan dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat
penyimpanan. Pada kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung secara
otomatis.
Sampai
cake bersih, proses pencucian
memakan waktu beberapa jam karena cairan pencuci cenderung mengikuti jalur
termudah dan melangkahi bagian-bagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar
cairan pencuci tidak efektif membersihkan
cake. Jika diinginkan pencucian
sampai benar-benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang
belum tercuci sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair
pencuci dalam kuantitas besar dan menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf filter sehingga memungkinkan pencucian yang lebih
efektif dari pada plate and frame filter.
Shell-and-leaf Filter
Shell-and-leaf Filter memiliki beberapa keuntungan,
antara lain:
1. dapat digunakan untuk proses filtrasi tekanan
tinggi
2. tenaga manusia yang diperlukan sedikit
3. hasil pencucian cake lebih efektif
Salah satu model
Shell-and-leaf Filter adalah
tangki horisontal s. Seperangkat lempengan disusun pada suatu rak yang dapat ditarik keluar. Pada waktu operasi, lempengan-lempengan
itu terletak di dalam selongsong yang tertutup. Umpan masuk melalui sisi
tangkai, filtrat lewat melalui daun dan keluar melalui sistem pipa
pembuangan.
Press Filter Continue
Filter ini biasanya memerlukan banyak tenaga manusia
untuk operasinya. Untuk mengatasinya digunakan tekanan vakum. Namun filter
vakum juga terkadang kurang ekonomis pada zat padat yang sangat halus, tekanan
uap zat cair tinggi, viskositas lebih dari 1 cP, atau bila zat cair berupa
larutan jenuh yang akan mengkristal.
Daftar
Pustaka
1. Larian, M.G.,
Fundamentals of Chemical Engineering
Operations, Prentice Hall Inc., 1958, pp. 585
2.
Geankoplis, C.j., Transport Process and Unit Operations, 2nd Edition, Allyn and Bacon Inc.,
Boston, 1993
3.
Mc Cabe, W.L., Unit Operation of Chemical
Engineering, 5rd Edition, McGraw-Hill Book Co., Singapore, 1993,
pp. 309-369.
bagus rapikan, tambah tautan,video,animasi dan gambar dan sumber buku
ReplyDelete