PENGGUNAAN TEKNOLOGI
MEMBRAN PADA
PENGOLAHAN
AIR LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
Oleh
: Tri Wahyuningsih XIII/Kimia Industri (12924)
Membran ialah sebuah penghalang selektif antara dua
fasa. Membran memiliki ketebalan yang berbeda-beda, ada yang tebal dan ada juga
yang tipis serta ada yang homogen dan ada juga ada heterogen. Ditinjau dari
bahannya membran terdiri dari bahan alami dan bahan sintetis. Bahan alami
adalah bahan yang berasal dari alam misalnya pulp dan kapas, sedangkan bahan
sintetis dibuat dari bahan kimia, misalnya polimer. Membran berfungsi memisahkan
material berdasarkan ukuran dan bentuk molekul, menahan komponen dari umpan
yang mempunyai ukuran lebih besar dari pori-pori membran dan melewatkan
komponen yang mempunyai ukuran yang lebih kecil. Larutan yang mengandung
komponen yang tertahan disebut konsentrat dan larutan yang mengalir disebut
permeat. Filtrasi dengan menggunakan membran selain berfungsi sebagai sarana
pemisahan juga berfungsi sebagai sarana pemekatan dan pemurnian dari suatu
larutan yang dilewatkan pada membran tersebut.
Teknik pemisahan dengan membran umumnya berdasarkan
ukuran partikel dan berat molekul dengan gaya dorong berupa beda tekan, medan
listrik dan beda konsentrasi. Proses pemisahan dengan membran yang memakai gaya
dorong berupa beda tekan umumnya dikelompokkan menjadi empat jenis diantaranya mikromembran,
ultramembran, nanomembran dan reverse osmosis. Teknologi membran
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan proses lain, antara lain :
• Pemisahan dapat dilakukan secara kontinu
• Konsumsi energi umumnya relatif lebih rendah
• Proses membran dapat mudah digabungkan dengan
proses pemisahan lainnya
( hybrid processing)
• Pemisahan dapat dilakukan dalam kondisi yang mudah
diciptakan
• Mudah dalam scale up
• Tidak perlu adanya bahan tambahan
• Material membrane bervariasi sehingga mudah
diadaptasikan pemakaiannya.
Kekurangan teknologi membran antara lain : fluks dan
selektifitas karena pada proses membran umumnya terjadi fenomena fluks
berbanding terbalik dengan selektifitas. Semakin tinggi fluks
seringkali berakibat menurunnya selektifitas dan sebaliknya. Sedangkan hal yang
diinginkan dalam proses berbasiskan membran adalah mempertinggi fluks dan
selektifitas.
II.A. JENIS-JENIS MEMBRAN
1. Mikrofiltrasi
Mikrofiltrasi merupakan pemisahan partikel berukuran
micron atau submicron. Bentuknya lazim berupa cartridge, gunanya
untuk menghilangkan partikel dari air yang berukuran 0,04 sampai 100
mikron. Asalkan kandungan pdatan total terlarut tidak melebihi 100 ppm. Filtrasi
cartridge merupakan filtrasi mutlak. Artinya partikel padat akan
tertahan, terkadang cartridge yang berbentuk silinder itu dapat
dibersihkan. Cartridge tersebut diletakkan di dalam wadah tertentu (housing).
Bahan cartridge beraneka : katun, wool, rayon, selulosa, fiberglass,
poly propilen, akrilik, nilon, asbes, ester-ester selulosa, polimer hidrokarbon
terfluorinasi.
Jenis- jenis cartridge
dikelompokkan :
(1) Cartridge leletan
(2) Cartridge rajut-lekatan-terjurai
(3) Cartridge lembar – berpori (kertas saring
khusus, media nirpintal,membran, berkarbon)
2. Osmosis Balik (RO)
Membran RO dibuat dari berbagai bahan seperti selulosa
asetat (CA), poliamida (PA), poliamida aromatis, polieteramida,polieteramina,
polieterurea, polifelilene oksida, polifenilen bibenzimidazol,dsb. Membran
komposit film tipis terbuat dari berbagai bahan polimer untuk
substratnya ditambah polimer lapisan fungsional diatasnya.
Membran mengalami perubahan karena memampat dan
fouling (sumbat). Pemampatan atau fluks-merosot itu serupa dengan perayapan
plastic/logam bila terkena beban tegangan kompresi. Makin besar tekanan dan
suhu, biasanya tak reversible dan membran makin mampat. Normalnya, membran
bekerja pada suhu 21- 35 derajat celcius. Fouling membran itu diakibatkan oleh
zat-zat dalam air baku misalnya kerak, pengendapan koloid, oksida logam,
organic dan silica. Berdasarkan kajian ekonomi menunjukkan osmosis balik
mempunyai keuntungan sebagai berikut ;
1. Untuk umpan padatan total terlarut di bawah 400
ppm, osmosis balik merupakan perlakuan yang murah.
2. Untuk umpan padatan total terlarut di ats 400
ppm, dengan penuruanan padatan total terlarut 10% semula, osmosis balik sangat
menguntungkan disbanding dengan deionisasi
3. Untuk umpan berapapun konsentrasi padatan total
terlarut, disertai kandungan organic lebih daripada 15 g/liter, osmosis balik
sangat baik untuk praperlakuan deionisasi.
4. Osmosis balik sedikit berhubungan dengan bahan
kimia, sehingga lebih praktis.
3. Ultrafiltrasi
Membran ultrafiltrasi adalah teknik proses pemisahan
(menggunakan)
membran untuk menghilangkan berbagai zat terlarut BM
(berat molekul) tinggi,
aneka koloid, mikroba
sampai padatan tersuspensi dari air larutan. Membran
semipermeabel dipakai untuk memisahkan makromolekul
dari larutan. Ukuran dan
bentuk molekul terlarut merupakan faktor penting.
Dalam teknologi pemurnian air, membran ultrafiltrasi
dengan berat molekul
membran (MWC) 1000 – 20000 lazim untuk penghilangan
pirogen, sedangkan berat
molekul membrane (MWC) 80.000- 100.000 untuk
pemakaian penghilangan koloid.
Terkadang pirogen (BM 10.000- 20.0000) dapat
dihilangkan oleh membrane 80.000
karena adanya membrane dinamis.
Tekanan sistem ultrafiltrasi biasanya rendah, 10-100
psi (70-700 kPa), maka dapat menggunakan pompa sentrifugal biasa. Membran
ultrafiltrasi sehubungan dengan pemurnian air dipergunakan untuk menghilangkan
koloid (penyebab fouling) dan penghilangan mikroba, pirogen dan partikel dengan
modul higienis.
Membran ultrafiltrasi dibuat dengan mencetak polimer
selulosa acetate (CA) sebagai lembaran tipis. Fluks maksimum bila membrannya
anisotropic, ada kulit tipis rapat dan pengemban berpori. Membran selulosa
acetate (CA) mempunyai sifat pemisahan yang bagus namun sayangnya dapat dirusak
oleh bakteri dan zat kimia, rentan pH. Adapula membrane dari polimer
polisulfon, akrilik, juga polikarbonat, PVC, poliamida, piliviniliden fluoride,
kopolimer AN-VC, poliasetal, poliakrilat, kompleks polielektrolit, PVA ikat
silang. Juga dapat dibuat membrane dari keramik, aluminium oksida, zirconium
oksida, dsb.
4. Nanofiltrasi
Proses nanofiltrasi merejeksi kesadahan,
menghilangkan bakteri dan virus, menghilangkan warna karena zat organik tanpa
menghasilkan zat kimia berbahaya seperti hidrokarbon terklorinisasi.
Nanofiltrasi cocok bagi air padatan total terlarut rendah, dilunakkan dan
dihilangkan organiknya. Sifat rejeksinya khas terhadap tipe ion : ion dwivalen
lebih cepat dihilangkan daripada yang ekavalen, sesuai saat membrane itu
diproses, formulasi bak pembuat, suhu, waktu annealing, dan lain-lain.
Formulasi dasarnya mirip osmosis balik tetapi
mekanisme operasionalnya mirip ultrafiltrasi. Jadi
nanofiltrasi itu gabungan antara osmosisi balik dan ultrafiltrasi.
II.B. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA MEMBRAN
Pembuatan membran mempunyai spesifikasi khusus
tergantung untuk apa membran tersebut digunakan dan spesifikasi apa product
yang diharapkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan membran
diantaranya sebagai berikut :
1. Ukuran Molekul
Ukuran molekul membran sangat mempengaruhi kinerja
membran. Pada pembuatan mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi mempunyai spesifikasi
khusus. Sebagai contoh untuk membran protein kedele yang dihidrolisis
menggunakan ukuran membrane 5000 MWCO, 10.000 MWCO dan 50.000 MWCO.
2. Bentuk Molekul
Bentuk dan konfigurasi macromolekul mempunyai efek
pada kekuatan ion, temperature dan interaksi antar komponen. Perbedaan bentuk
ini khusus pada kondisi dibawah permukaan membrane. Hal ini dapat terlihat
dalam penggunaan membrane pada protein dan dextrin.
3. Bahan Membran
Perbedaan bahan membran akan berpengaruh pada hasil
rejection dan distribusi ukuran pori. Sebagai contoh membrane dari polysulfone
dan membrane dari selulosa asetat, kedua membran ini menunjukkan rendahnya
deviasi antara kedua membran dan ini mempunyai efek pada tekanan membran.
Selain itu mempunyai efek pada tingkat penyumbatan (fouling) pada membrane.
4. Karakteristik Larutan
Pada umumnya berat molekul larutan garam dan gula
mempunyai berat molekul yang kecil dari ukuran pori membran. Karakteristik
larutan ini mempunyai efek pada permeability membran
5. Parameter operasional
Jenis parameter yang digunakan pada operasional
umumnya terdiri dari tekanan membran, permukaan membran, temperature dan
konsentrasi. Dan parameter tambahan adalah : pH, ion strength dan polarisasi.
III. METODE PENELITIAN
III.A. BAHAN- BAHAN PENELITIAN
Bahan- bahan yang
digunakan pada percobaan adalah :
1. Air limbah industri kelapa sawit.
2. Aquades
3. Asam Nitrat
4. Standar analisa logam Zn, Fe, Cr
5. Methylene blue
6. Standar warna
7. Standar pH
8. NaOH
III.B. PERALATAN PENELITIAN
Peralatan yang digunakan pada percobaan adalah :
1. Membran reverse osmosis
2. Membran keramik
3. Peralatan gelas
4. pH meter
5. Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS)
6. U.V. Spektrofotometer
7. Neraca Analititk
8. Kertas whatman
9. Peralatan uji kekeruham
10. Peralatan uji warna
III.C. PROSEDUR PENELITIAN
- Menganalisa karakterisitk air limbah industri
kelapa sawit, seperti BOD,COD,TSS dan TDS
- Mengkombinasikan pengolahan secara anaerobik dan
membran reverse osmosis, serta menganalisa effluentnya
- Mengkombinasikan pengolahan secara
anerobik-aerobik- membran reverse osmosis, serta menganalisa effluentnya
- Mengolaha air limbah menggunakan membran keramik
dengan variabel suhu ( 27 oC, 40oC, 50oC dan 60oC) serta menganalisa
effluentnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.A. Karakteristik
Limbah Cair Industri Kelapa Sawit
Pada proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO,
selain menghasilkan minyak sawit tetapi juga menghasilkan limbah cair, dimana
air limbah tersebut berasal dari :
- Hasil kondensasi uap air pada unit pelumatan ( digester)
dan unit pengempaan (pressure). Injeksi uap air pada unit pelumatan
bertujuan mempermudah pengupasan daging buah, sedangkan injeksi uap bertujuan mempermudah
pemerasan minyak. Hasil kondensasi uap air pada kedua unit tersebut dikeluarkan
dari unit pengempaan
- Kondensat dari depericarper, yaitu untuk
memisahkan sisa minyak yang terikut bersama batok/cangkang
- Hasil kondensasi uap air pada unit penampung
biji/inti. Injeksi uap ke dalam unit penampung biji bertujuan memisahkan sisa
minyak dan mempermudah pemecahan batok maupun inti pada unit pemecah biji
- Kondensasi uap air yang berada pada unit penampung
atau penyimpan inti
- Penambahan air pada hydrocyclone yang bertujuan
mempermudah
pemisahan serat dari cangkang.
- Penambahan air panas dari saringan getar, yaitu
untuk memisahkan sisa minyak dari ampas.
Limbah cair kelapa sawit mengandung konsentrasi
bahan organik yang relatif tinggi dan secara alamiah dapat mengalami penguraian
oleh mikroorganisme menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Limbah cair
kelapa sawit umumnya berwarna kecoklatan, mengandung padatan terlarut dan
tersuspensi berupa koloid dan residu minyak dengan kandungan BOD tinggi. Berdasarkan
hasil analisa pada tabel 1 menunjukkan bahwa limbah cair industri kelapa sawit
bila dibuang kepengairan sangat berpotensi untuk mencemari lingkungan, sehingga
harus diolah terlebih dahulu sebelum di buang keperairan. Pada umumnya industri
kelapa sawit yang berskala besar telah mempunyai pengolahan limbah cair.
Tabel 1. Karakteristik limbah cair kelapa sawit dari
PTP VII Lampung.
IV.B. Proses Pengolahan Limbah Cair
Industri Kelapa Sawit
Teknik pengolahan limbah cair industri kelapa sawit
pada umumnya menggunakan metode pengolahan limbah kombinasi. yaitu dengan
sistem proses anaerobik dan aerobik.
Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik kemudian
dialirkan ke bak penampungan untuk dipisahkan antara minyak yang terikut dan
limbah cair. Setelah itu maka limbah cair dialirkan ke bak anaerobik untuk dilakukan
proses anaerobik. Pengolahan limbah secara anaerobik merupakan proses degradasi
senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lemak yang terdapat dalam
limbah cair oleh bakteri anaerobik tanpa kehadiran Oksigen menjadi biogas yang
terdiri dari CH4 (50-70%), serta N2, H2, H2S dalam jumlah kecil. Waktu tinggal
limbah cair pada bioreaktor anaerobik adalah selama 30 hari. Setelah proses
anaerobik maka dilakukan analisa karakteristik effluen yang dihasilkan.
Tabel 2. Karakteristik
Air Hasil Olahan Setelah Proses Anaerobik
Berdasarkan hasil analisa diatas menunjukkan bahwa
air hasil olahan telah dapat
dibuang ke perairan , tetapi tidak dapat digunakan
sebagai air proses dikarenakan air hasil olahan tersebut masih mempunyai warna
kecoklatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. SuprihantoNotodarmodjo dan Anne Deniva, Penurunan
zat organik dan kekeruhan menggunakan teknologi membran ultrafiltrasi dengan
sistem aliran Dead-end. Proceeding ITB Sains & Tek. Vol 36 A, No. 1, 2004,
hal 63- 82. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Departemen Teknik Lingkungan
, ITB.
2. Ari Firmansayah, Adi Saputra dan Ir. Tjandra
Setiadi Meng, PhD. Evaluasi kinerja bioreaktor membran anaerob dalam pengolahan
limbah industri minyak kelapa sawit. Laporan penelitian. Departemen Teknik
Kimia.Fakultas Teknologi Indusitri, Institut Teknologi Bandung, 2003.
3. Angga Jatmika. Prospek penggunaan
teknologi membran untuk produksi minyak sawit merah. Warta PPKS, Vol 4(3) :
129-136. 1996
4. P.L. Tobing dan Z. Poelengan.
Pengendalian limbah cair pabrik kelapa sawit secara biologis di Indonesia.
Warta PPKS , vol 8 (2): 99-106, 2000
5. Mohd .Sale Suwandi. Merebut Peluang Masa
Depan dalam Tekanologi Membran: pencapaian, keupayan dan cabaran.
http://www.penerbit.ukm.my/f199-6htm
6. TaniguchiYishio dan Abdulrahman
Abanmy. RO Desalination. Selection of membranes. Paper Workshop .JICA dan
Saline Water Conversion Corporation.1992.
7. Munir Cheryan,Ph.D. Utrafiltration
and Microfiltration Handbook. University of Illinois. Urbana. Illinois. USA.
Technomic. Publishing Co. Inc. 1998.
8. Metclaf & Eddy. Wastewater
Engineering, treatment disposal, reuse. Third edition. Mc GrawHill, inc. 1991
Kamu penelitian atau gimana dik? Trus daftar pustakanya banyak sekali cuma kopi paste atau kamu baca sendiri. Kalau njiplak ya diedit dikit neng dengan kalimat sendiri, yang dicantumkan pengarangnya bukan daftar pustaka yang diambil pengarangnya.
ReplyDeleteMenjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller, evapko, boiler, oli industri, defoamer anti busa dll untuk info lebih lanjut tentang Chemical ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
ReplyDeleteWA=081310849918
Terima kasih